ROHIL – Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) telah melakukan pembinaan terhadap 24 sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten untuk persiapan penilaian sekolah Adiwiyata Tahun 2024.
Demikian dikatakan Kepala Dinas LH Rohil, Suwandi, S.Sos melalui Pejabat Fungsional penyuluh lingkungan hidup Dinas LH Rohil H.Khairul ST, M.Si saat ditemui diruang kerjanya, Senin (27/11/2023) di Bagansiapiapi, Rohil.
” Pemkab Rokan Hilir melalui Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan kegiatan sosialisasi pembinaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah ( GPBLHS ) Adiwiyata pada 24 sekolah di kabupaten Rokan Hilir,” kata Khairul.
Lanjutnya,” Sekolah tersebut tersebar di Kecamatan Tanah putih, Bangko, Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Bagan Sinembah Raya, Simpang Kanan, dan Kecamatan Tanjung Medan. Dan yang terbanyak berada di Kecamatan Tanah Putih, ada 12 sekolah,” terangnya.
Setiap melakukan sosialisasi dan pembinaan dikatakan Khairul, DLH Rohil mendatangkan Narasumber seperti Ketua KTNA Rohil Alkahfi Sutikno, M.Pd dan Kiki Ardian, M.Pd Guru SMPN 1 Bagan Sinembah. Dimana setiap kegiatan sosialisasi dan pembinaan, DLH Rohil menyertakan Kepala Sekolah, Komite, seluruh majelis Guru, perwakilan siswa, serta Korwil Bidang pendidikan masing – masing Kecamatan.
” Adapun tujuan dari kegiatan sosialisasi dan pembinaan sekolah Adiwiyata ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi warga sekolah tentang bagaimana menatakelola lingkungan sekolah sesuai dengan kaidah pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup, terutama di lingkungan sekolah. Sehingga bermanfaat dari segi Ekologi ( Lingkungan), bernilai Ekonomi serta yang paling penting adalah bernilai edukasi bagi siswa,” ungkap Khairul.
Tujuan jangka panjangnya adalah membentuk karakter anak – anak mencintai lingkungan, sehingga dapat diterapkan di lingkungan masing-masing.
Semoga setelah mengikuti gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah ini, warga sekolah dapat menciptakan perubahan lingkungan yang lebih baik yang dapat terlihat dan terukur.
” Harapan kita bagi sekolah yg telah dibina tahun ini, dapat mengajukan penilaian pada tahun 2024 nantinya.
Artinya ada perubahan yang dapat dilihat antara sebelum pembinaan dengan sesudah mengikuti program ini, terukur artinya segala sesuatu yang dibuat untuk lingkungan sekolah mempunyai nilai secara ekologis,” harapnya.