Pekanbaru – Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong yang diwakili Asisten II, Drs H Ferry H Parya menghadiri kegiatan Focus group discussion Standard Pelayanan Publik pada Pelayanan Statistik Terpadu BPS Provinsi Riau dikantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Pekanbaru, Jumat (22/12/2023).
Pada kesempatan itu, Rokan Hilir menerima penghargaan dari BPS Provinsi Riau sebagai Pemerintah terbaik 1 dalam Program Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral 2023 di Provinsi Riau dengan nilai 2.20 (cukup). Sedangkan Pemerintah terbaik 2 adalah Kabupaten Kampar dan terbaik 3 Kabupaten Kuansing.
Dalam kesempatan itu, Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan gerakan Reformasi Birokrasi terus melaju, pelayanan publik yang sedang menjadi sorotan berbagai pihak pun terus dibenahi di berbagai sisi. Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai penyedia data, selalu berupaya maksimal meningkatkan pelayanannya dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Selama periode 2023, BPS Riau telah melakukan beberapa upaya dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Terobosan yang telah dilakukan di antaranya melalui Buku Tamu Elektronik (BUTEB) dan Asam Pedas, aplikasi Senyum Kepuasan, aplikasi Go Dinas dan Spektral serta perwajahan ulang PST dari layanan statistik terpadu BPS Riau.
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kepuasan layanan publik yang telah diselenggarakan melalui Indeks Kepuasan Konsumen (IKK). Selama kurun waktu 3 tahun, Asep Riyadi menyampaikan bahwa BPS Riau telah berhasil meningkatkan kepercayaan publik dalam penyediaan layanan.
“Dengan meningkatkan nilai IKK yang mencapai 90,98 persen pada tahun 2023 dengan kriteria sangat memuaskan, di mana meningkat sebesar 1,30 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021,” ujar Asep Riyadi, Jumat (22/12) di Kantor BPS Riau, Jalan Patimura, Pekanbaru.
Ia menjelaskan, salah satu bentuk peningkatan pelayanan statistik terpadu BPS Riau ialah Buku Tamu Elektronik Berbasis Web (BUTEB). BUTEB merupakan digitalisasi buku manual dalam rangka menciptakan e-government.
“BUTEB dapat menyimpan data penghujung dalam bentuk database sehingga bisa diakses kembali untuk keperluan evaluasi pelayanan, pengawasan internal dan statistik kunjungan,” jelasnya.
Selain BUTEB, BPS Riau juga memiliki fitur layanan Asam Pedas atau Aplikasi Manajemen Pengguna Data Statistik. Asam Pedas adalah sebuah aplikasi web untuk mengelola data pengguna statistik yang pernah menerima layanan dari BPS Riau.
“Fitur layanan yang dimiliki adalah M-Tools, langganan broadcast aktif data dan infografis serta layanan konsultasi via Whatsapp. Hingga Desember 2023, tercatat sebanyak 2745 penguna aktif yang telah menggunakan layanan ini dan pada 2020 juga telah mendapatkan penghargaan dari Pusdiklat DPR RI terkait Inovation Award,” ungkap Asep.
Kemudian, kata dia, dalam rangka evaluasi penyediaan layanan statistik terpadu, di BPS Riau telah memiliki aplikasi Senyum Kepuasan atau Emoji. Di aplikasi ini engguna layanan dapat memasukkan testimoni mengenai layanan yang telah diterima dalam bentuk penilaian secara kualitatif, terbagi dalam 4 ukuran yaitu sangat puas, puas, tidak puas dan sangat tidak puas.
“Melalui aplikasi ini didapatkan outcome nilai kepuasan layanan bulanan dan pemberian kompensasi kepada pengunjung yang tidak puas terhadap layanan yang diberikan. Sampai Desember 2023 telah dilakukan evaluasi terhadap PST BPS Riau yang didapatkan sebanyak 98 persen pengunjung menilai sangat puas,” ucapnya.
Kemudian, BPS Riau juga telah melakukan penguatan statistik sektoral melalui Go Dinas. Program Go Dinas adalah suatu wadah penguatan statistik sektoral dalam bentuk kerja sama dengan Bapeda Provinsi Riau dan Diskominfotik Riau untuk melakukan kunjungan dalam rangka pembinaan seksi sektoral kepada OPD dilingkungan Provinsi Riau.
“Kegiatan Go Dinas adalah salah satu bentuk pelaksanaan Pergub Nomoer 23 tahun 2021 tentang satu data Provinsi Riau. Output nyata dari penyelenggara Go Dinas ialah peningkatan produk statistik sektoral yaitu pada tahun 2023 terdapat 7 rekomendasi kegiatan statistik atau Romantik yang sebelumnya hanya terdapat 4 rekomendasi pada tahun 2022,” jelasnya.
“Selain itu, terdapat 17 metadata yang dikumpulkan dari sebelumnya hanya 15 pada 2022. BPS juga mendapatkan nilai Indeks Pembangunan Statistik [IPS] sebesar 2,14. Di mana merupakan peringkat pertama pada regional Pulau Sumatera,” lanjut Asep.
Sementara itu, BPS Riau juga memiliki Spektral atau Sistem Informasi Pengelolaan Pembinaan Statistik Sektoral. Spektral merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mewujudkan kolaborasi pembinaan statistik sektoral kepada SDM yang ada pada OPD lingkup Pemprov Riau.
Terakhir, kata Asep, peningkatan statistik sektoral oleh BPS Riau juga dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana salah satunya dari Perwajahan Ulang PST. Program ini merupakan, pemuktahiran tampilan ruangan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan khususnya pada koridor layanan statistik terpadu di BPS Riau.
“Dengan design terkini dan model yang memfasilitasi kebutuhan akan area rapat dan area literasi anak, ditambah dengan jajaran petugas layanan statistik sehingga menjadikan ST sebagai wajah pelayanan BPS Riau yang prima. Semoga layanan publik di BPS Riau yang secara konsisten akan terus kami perbarui dari tahun ke tahun,” tutup Asep. (Kominfo)