Opini ini ditulis oleh Lizawati, S.Pd
Guru SD Negeri 003 Sungai Bakau dan Mahasiswi Pascasarjana Universitas Lancang Kuning dengan bimbingan Ibu Dr. Raudhah Awal, M.Pd. pada Mata Kuliah Teori dan Strategi Pembelajaran.
Pendidikan merupakan suatu proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan perilaku dalam suatu masyarakat dimana dia hidup dan tindakan atau proses menanamkan, memperoleh pengetahuan umum, mengembangkan kekuatan penalaran, dan penilaAian, serta mempersiapkan diri sendiri atau orang lain secara intelektual untuk pendewasaan, tindakan atau proses dalam memperoleh pengetahuan atau keterampilan tertentu sebagai sebuah profesi.
Motivasi berasal dari kata motif yakni kondisi dalam diri individu yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu baik disadari maupun tidak untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat diartikan sebagai daya pendorong untuk melakukan aktivitas belajar tertentu yang berasal dari dalam diri dan juga dari luar individu sehingga menumbuhkan semangat dalam belajar.
Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar dan memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu. Jadi dapat dikatakan motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa sehingga hasil belajar siswa akan semakin meningkat.
Motivasi belajar mempunyai peranan besar dari keberhasilan seorang siswa. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi belajar. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin baik hasil belajar.
Dengan demikian motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa (Endang Titik Lestari, 2020:5).
1. Motivasi Intrinsik
Djamarah (dalam Endang Titik Lestari, 2020: 5) berpendapat bahwa motivasi instrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untk melakukan sesuatu.
Sedangkan menurut Gunarsa Motivasi Instrinsik merupakan dorongan atau kehendak yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat motivasi Instrinsik yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan.
Menurut Sardiman motivasi Instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama individu melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak diluar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat didalam aktifitas belajar. Menurut Gunarsa (dalam Endang Titik Lestari, 2020:6) Motivasi Ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri, ataupun melalui saran, anjuran atau dorongan dari orang lain.
Menurut Sardiman adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya peransang dari luar. Motivasi Ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi di dalam aktivitas belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar.
Sedangkan menurut Djamarah Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik apabila siswa menempatkan tujuan belajarnya dari luar faktor-faktor situasi belajar. Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak diluar hal yang dipelajari.
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dilakukan siswa yang sebelumnya tidak dapat mereka lakukan sebagai cerminan dari kompetensi siswa Hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan sebagai hasil interaksi dalam. Hasil pembelajaran dapat dijadikan tolak ukur untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tujuan pembelajaran.
Sebagai salah satu patokan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran, hasil belajar merefleksikan hasil dari proses pembelajaran yang menunjukkan sejauh mana murid, guru, proses pembelajaran, dan lembaga pendidikan telah mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Dengan memberikan apresiasi, peserta didik akan merasa senang,bangga,percaya diri dan dihargai sehingga mampu menumbuhkan antusias peserta didik dalam belajar. Melalui pemberian apresiasi diharapkan peserta didik percaya akan potensi yang dimilikinya, tidak takut untuk mengalami kegagalan dalam proses belajar.
Mari Kita Tingkatkan Kinerja Guru Demi Masa Depan Anak Bangsa.