
Bagansiapiapi, kobkatimes,com – Bangunan Sekolah Negeri (SDN) 020 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, mengalami rusak parah. Ada tiga ruang yang kondisinya memprihatinkan, salah satunya ruang perpustakan, yang alami rusak parah, seperti talang air keropos, atap bocor, masuknya air ke ruangan saat hujan lebat, penumpukan alat tulis kantor yang rusak, hingga bersarangnya ular.19 Juli 2025
Atap sekolah yang Bocor
Ruang perpustakaan yang rusak parah terpaksa disegel karena benar-benar tak layak pakai. Bahkan oleh seorang guru sambil teriak kepada awak media untuk berhati hati ketika membuka pintu ruangan perpustakaan, melihat kondisi di dalam untuk mendokumentasikan.
” Jangan masuk terlalu ke dalam, karena sebelumnya pernah melihat ular di sini,” ujar guru tersebut.
Plafon sekolah rusak parah
Afrinawati, Kepala Sekolah Dasar Negeri 020 yang berada di Jalan Satria Tangko, Kepenghuluaan Bagan Jawa, Bagansiapiapi menuturkan bahwa mereka sudah berupaya dan berkali kali menyurati serta minta diperhatikan kepada Pemda Rokan Hilir, khususnya Dinas Pendidikan, baik secara tertulis, juga mengirimkan video serta foto tentang kondisi bangunan sekolah mereka.
” Saya diberi amanah sebagai Kepala Sekolah ini sejak tahun 2019, dan awal saya mengajukan proposal pada tahun 2022 ke Dinas Pendidikan, kami tidak mendapatkan jawaban. Saya masukkan lagi di tahun 2023, namun tidak juga dapat bantuan. Saya buat lagi proposal disertai album di tahun 2024, kata orang Dinas Pendidikan akan dimasukkan ke Dana Alokasi Khusus (DAK) ditahun 2025,” papar Afrinawati.
Ruangan perpustakaan sudah hancur
” Bantuan dana DAK 2025 untuk sekolah kami ternyata ada sebagai penerima, tapi hingga saat ini bantuan tersebut belum kami terima,” lirih Afrinawati
Retno, pihak dari Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir saat di konfirmasi oleh awak media lewat saluran telepon WA merespon positif. ” Saya menyarankan Ibu Kepala Sekolah untuk membuat permohonan secara tertulis, berikut video serta foto bangunan yang rusak parah, untuk di antar ke Dinas Pendidikan, kalau bisa secepatnya,” ujar Retno.
Untuk tahun pelajaran 2025/2026, sekolah dasar negeri 020 ini hanya diminati empat murid baru kelas satu. ” Saya memaklumi akibat bangunan sekolah kami SDN 020 yang tidak layak untuk proses belajar mengajar, membuat banyak orang tua murid yang domisili dekat dengan sekolah ini, namun memasukkan anak mereka ke sekolah lain, meskipun tidak sesuai aturan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan,” ucap Afrinawati.
“Lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar siswa membuat siswa nyaman untuk belajar sehingga pencapaian prestasi belajar maksimal. Dengan kata lain semakin baik lingkungan sekolah, maka semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh siswa di sekolah,” tutup Afrinawati.(Diarto)