
Bagansiapiaapi-kobkatimes.com-kegiatan Bimbingan Teknis Guru Utama Revitalisasi Bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hilir 4 agustus 2025
Kegiatan Bimtek tajaan dari Balai Bahasa Provinsi Riau yang diselenggarakan sekira pukul 08.00 Wib di gedung serba guna SMPN 1 Bangko
adapun yang hadir dalam kegiatan Bimbingan Teknis Guru Utama Revitalisasi Bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hilir .
Antaranya yang hadir Kepala sekolah SD sebanyak 14 orang, Kepala Sekolah SMP sebanyak 13 orang sedangkan guru BMR /Budaya Melayu Riau sebanyak 27 orang. Para pengawas SD, dan SMP perwakilan 2 orang dan terakhir Narasumber sebanyak Narsum 7 orang.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau umi kalsium menyampaikan ke awak media kobkatimes.com tuturnya ;Hari ini kita mengadakan pelatihan atau bimtek guru utama atau guru master dalam Revitalisasi bahasa Melayu Riau di rokan hilir.
kegiatan ini berlangsung selama 3 hari hari senin sampai rabu meterial akan berikan pelatihan terkait pembuatan cerpen, pembacaan puisi, pidato dalam bahasa daerah, bersaiir , mendongeng dan komedi tunggal, dan menulis dan membaca aksara daerah.
Maestro juga di ambil dari budayawan rokan hilir dan nanti guru utama untuk menyampaikan kepada guru yang lain yg tidak sepat hadir pada acara hari ini. Semoga nanti guru yang sudah ikut dalam pelatihan ini agar nanti mengajarkan kepada anak -anak muritnya .
dan juga nanti akan ada mengadakan lomba festival dalam bahasa ibu yang berjenjang dari kabupaten sampai provinsi dan nanti ke nasional untuk provinsi akan diselenggarakan pada bulan November 2025 setelah nanti kabupaten menyelesaikan Pestifal tingkat kabupaten
Untuk tahun sekarang balai bahasa menyelenggarakan pelatihan guru master ini yang pertama dilaksanakan di rokan hilir, rokan hulu dan kabupaten bengkalis, dan jugak kabupaten siak. Nanti peserta nya digabung dengan tahun kemaren ikut yaitu kabupaten kampar, meranti, dunia dan indra giri hulu.
Jadi ada 8 bulan November nanti yang akan bergabung para peserta baik jenjang SMP maupun jenjang SD yang akan mengikuti 7 mata lomba di tingkat provinsi riau.
Dan kemudian yang ini sebagai alat saja bagaimana anak anak kita mencintai bahasa masing masing yaitu bahasa Melayu karna di senyalir sekarang mereka tidak lagi menggunakan bahasa Melayu meraka lebih suka menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing.
Atau bahasanya campur -campur yang tidak karuan ini yang tidak kita harapan karna walau bagaimanapun bahasa itu sangat penting bahasa adalah Edititas kita, jika suatu bahasa itu mati atau tidak ada yang mengunakannya maka akan hilang bahasa budaya tersebut dan kita tidak ingin budaya itu mati atau karna bahasanya tidak di butuhkan lagi.
Jadi ini adalah tujuan utamanya hanya satu menjadikan anak -anak kita mencintai bahasa daerah yaitu bahasa ibu tersebut, Dengan berbagai cara tadi dengan mengadakan lomba misalnya mereka bisa bersyair menjadi juara mereka otomatis mengunakan bahasa nya masing -masing.tutup ummi kalsium. (Diarto)