Tanah Putih Tanjung Melawan, 13 November 2025 — Sebuah guci kuno, caparberlapis emas hampir saja hancur oleh amukan Laksemana sehingga masyarakat Tanah Putih Tanjung Melawan,datang berduyun duyun untuk mengetahui dan melihat amukan tersebut ! Namun tenang dulu — semua itu hanyalah bagian dari pementasan teater bangsawan muda yang memukau penonton di ajang Hari Jadi Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan ke-23.Dan diakhir penampilan panitia memberikan minuman Laksemana Mengamok ke penonton.
Para siswa-siswi SMP Negeri 1 Tanah Putih Tanjung Melawan dengan jenaka dan penuh semangat berhasil menghidupkan kembali karya klasik “Laksemana Mengamok” karya Alm. SPN. H. Sudarno Mahyudin. Lakon ini mengisahkan seorang Laksemana yang tersulut amarah hingga hingga hampir menghancurkan guci dan peralatan lainnya, tudung saji antik antik jadi sasaran penghancuran dari amuknya— namun akhirnya ditenangkan oleh kebijaksanaan sang isteri.

Dok photo kepala SMPN Tanah Putih Tanjung Melawan
KepalasSMP Negeri Tanah Putih Tanjung Melawan, Ibu Fauziah, S.Pd., menyampaikan rasa bangganya atas penampilan para siswa.
“Bakat anak-anak kita luar biasa. Sekolah siap memberi fasilitas agar mereka bisa terus mengembangkan potensi di bidang seni, khususnya teater,” ujarnya.
Di balik suksesnya pementasan, ada peran besar para guru pembimbing: Bu Titin Ardilla.S.Pd. yang dikenal tegas dan detail dalam melatih peran, Bu Ayu Suryani.S.Pd., yang sabar mendampingi latihan sekaligus menyiapkan properti, serta guru pendamping lainnya Ariska Puspitassri.S.Pd., yang setia mencatat dan membimbing sejak latihan hingga pementasan.penampilan mereka di Supervisi oleh penggiat seni tua Atuk Aal Rahim Sekha.


Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas Seni Budaya Madah Tuah Negeri (MTN) dalam rangka menyemarakkan hari jadi Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan. Menurut Ketua Panitia Thabrani, acara ini menjadi ajang bagi generasi muda untuk menggali dan menghidupkan kembali nilai-nilai seni budaya Melayu.
Tokoh masyarakat Bang Jaya pun menambahkan,
“Anak-anak muda di Tanah Putih ini sangat potensial. Mereka perlu terus difasilitasi agar semangat berkarya tak padam.”

Sementara itu, Arie Libeh selaku koordinator persiapan bersama Bambang dan dekorator panggung Suhandar dan Dhani.mengapresiasi kekompakan panitia dan seluruh relawan yang bahu-membahu demi suksesnya acara. Rafy dan Junika dari tim humas juga mengakui bahwa publikasi acara berhasil menarik antusias masyarakat selama dua malam penuh.Kegiatan panitia di bantu oleh para siswa dan siswi SMA Negeri 1 Tanah Putih Tanjung Melawan.
Menjelang malam puncak perayaan, panitia tengah menyiapkan prosesi adat penuh makna. Akan ada perarakan Datuk Empat Suku, alim ulama, dan pemimpin daerah, diiringi kompang dan silat tradisi “Memutuih Obek”, serta taburan beras kunyit sebagai simbol restu dan keberkahan.
Menurut Kurnia Agung, koordinator prosesi, akan ada momen sakral saat enam perwakilan pemuda dari setiap kepenghuluan menghantar tepak sirih dan balai adat sebagai lambang permohonan izin untuk terus berbuat bagi seni budaya Tanah Putih Tanjung Melawan.
Dengan tema “Beidau Unding, Melopeh Lungun Sambil Belimbuk”, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak kebangkitan seni budaya dan semangat gotong royong masyarakat.
Salam budaya dari Tanah Putih Tanjung Melawan — Negeri Bertuah, Pemuda Bersemangat! ✨
(Kobka Tim)


