
Penulis;
Silvia Rita, A.Md.,S.Pd.
Yessy Hermayani,S.Pd.SD
Dosen Pengampu;
Prof. Dr. Adolf Bastian, S.Pd., M.Pd.
Dr. Shelvie Famella, S.Pd., MPd .
Analisis SD Negeri 007 Serusa Mati Berdasarkan Perspektif Kepemimpinan dan Organisasi
1. Pendahuluan
Sekolah Dasar Negeri 007 Serusa Mati merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar yang berperan penting dalam mencerdaskan generasi muda di wilayah Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir. Meskipun terletak di daerah yang relatif terpencil, sekolah ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal manajemen kepemimpinan, pengelolaan sumber daya, serta pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Dalam konteks ini, pendekatan kepemimpinan dan struktur organisasi yang diterapkan di sekolah sangat relevan jika dianalisis menggunakan teori-teori dalam pedagogi dan kewirausahaan.
2. Kepemimpinan Transformasional di Lingkungan Sekolah
Kepala SD Negeri 007 Serusa Mati telah menerapkan gaya kepemimpinan transformasional yang ditandai dengan kemampuan menginspirasi, memotivasi, dan memberdayakan seluruh warga sekolah. Gaya ini sesuai dengan teori Bass dan Riggio (2021), yang menekankan pentingnya pemimpin dalam membangun visi bersama dan meningkatkan kinerja tim melebihi ekspektasi awal. Hal ini terlihat dari keterlibatan aktif kepala sekolah dalam merumuskan program kerja tahunan, supervisi pembelajaran, hingga mendukung guru dalam pelatihan pengembangan kompetensi.
Selain itu, kepala sekolah memberikan ruang partisipasi kepada guru, staf, dan bahkan orang tua siswa dalam proses pengambilan keputusan, mencerminkan pendekatan gaya kepemimpinan demokratis. Diskusi rutin dan forum komunikasi terbuka secara berkala menunjukkan bahwa kepemimpinan di sekolah ini tidak bersifat otoriter, melainkan berorientasi pada kolaborasi.
3. Komunikasi Efektif dan Kecerdasan Emosional
Dalam membangun hubungan kerja yang harmonis, kepemimpinan di SDN 007 Serusa Mati sangat mengedepankan komunikasi interpersonal yang baik. Goleman (2020) menyatakan bahwa kecerdasan emosional seperti empati, kesadaran diri, dan keterampilan sosial sangat penting bagi seorang pemimpin. Kepala sekolah di sini menunjukkan kemampuan tersebut dengan mendengarkan aspirasi guru, mengelola konflik secara bijak, dan memberikan motivasi saat menghadapi kendala, baik akademik maupun administratif.
Lingkungan sekolah yang terbuka terhadap dialog dan masukan turut menciptakan suasana kerja yang nyaman dan produktif, di mana setiap individu merasa dihargai dan berkontribusi.
4. Struktur Organisasi yang Tertata dan Efisien
Struktur organisasi di SD Negeri 007 Serusa Mati menerapkan model mekanistik yang sesuai untuk institusi pendidikan dasar. Struktur ini ditandai dengan pembagian kerja yang jelas, hierarki formal, serta prosedur yang sistematis. Robbins dan Coulter (2021) menjelaskan bahwa struktur mekanistik cocok untuk organisasi yang stabil, dengan kebutuhan akan standar operasional yang tinggi. Di sekolah ini, peran guru kelas, guru mata pelajaran, staf administrasi, serta unit kegiatan seperti UKS dan perpustakaan, dibagi secara sistematis dan saling mendukung dalam menjalankan fungsi sekolah.
Meskipun demikian, struktur ini tetap dilengkapi fleksibilitas dalam pelaksanaan program. Misalnya, saat menghadapi perubahan kurikulum atau tantangan pembelajaran daring, kepala sekolah mampu mengkoordinasikan penyesuaian tanpa mengganggu jalannya organisasi secara keseluruhan.
5. Tanggung Jawab Kepemimpinan terhadap SDM dan Etika
Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah di SDN 007 Serusa Mati memahami pentingnya tanggung jawab moral dan profesional. Hal ini tercermin dalam usahanya membangun karakter guru dan siswa melalui pembinaan rutin, kegiatan keagamaan, serta pembiasaan nilai-nilai kedisiplinan dan kejujuran. Ini sejalan dengan tanggung jawab pemimpin terhadap etika dan integritas, sebagaimana dijelaskan dalam materi makalah.
Selain itu, upaya peningkatan kapasitas SDM dilakukan melalui pelatihan guru, diskusi kelompok kerja guru (KKG), dan pembinaan dalam pelaksanaan pembelajaran aktif dan kontekstual. Pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas untuk menjamin mutu pendidikan jangka panjang.
6. Kepemimpinan dalam Konteks Kewirausahaan
Dalam aspek kewirausahaan, kepala sekolah tidak hanya bertugas sebagai administrator, tetapi juga sebagai inovator dan agen perubahan. Ia mampu mengidentifikasi peluang untuk pengembangan sekolah, misalnya dengan menjalin kerja sama dengan tokoh masyarakat, memanfaatkan potensi lokal sebagai media pembelajaran, serta mendorong kreativitas siswa melalui program seperti kebun sekolah dan lomba-lomba keterampilan.
Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan di SDN 007 Serusa Mati mencerminkan karakteristik entrepreneurial leadership—yaitu keberanian mengambil inisiatif, berpikir strategis, dan membangun jaringan kolaboratif sebagaimana diuraikan dalam materi kewirausahaan.
7. Lingkungan Belajar yang Kondusif dan Inklusif
Hasil dari kepemimpinan yang positif dan struktur organisasi yang baik adalah terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Suasana kelas di sekolah ini didesain agar mendukung pembelajaran aktif. Guru mengintegrasikan pendekatan kontekstual yang sesuai dengan latar belakang sosial budaya siswa. Pendekatan ini membuat siswa lebih terlibat dan merasa pembelajaran relevan dengan kehidupan mereka.
Sekolah juga mendorong inklusivitas, di mana setiap siswa, tanpa memandang latar belakang ekonomi maupun kemampuan akademik, mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama dalam proses belajar.
Kesimpulan
SD Negeri 007 Serusa Mati menunjukkan praktik kepemimpinan dan manajemen organisasi yang selaras dengan teori pedagogi dan kewirausahaan modern. Melalui gaya kepemimpinan transformasional, struktur organisasi yang mekanistik namun adaptif, serta tanggung jawab moral terhadap pengembangan SDM, sekolah ini berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang efektif dan bermakna. Kepemimpinan di sekolah ini tidak hanya fokus pada manajemen rutin, tetapi juga berperan sebagai motor penggerak inovasi dan agen perubahan yang visioner bagi kemajuan pendidikan di daerahnya.