
Bagansiapiapi-(kobkatimes.com)Keinginan orang tua memasukkan anaknya ke sekolah bisa sangat beragam, tetapi umumnya didorong oleh harapan akan masa depan yang lebih baik untuk anak mereka. 21juli 2025
Beberapa alasan umum termasuk mendapatkan pendidikan yang layak, membentuk karakter anak, serta mempersiapkan mereka untuk kehidupan sosial dan profesional.
Plafon steras sekolah hancur
Orang tua mungkin tidak memasukkan anaknya ke sekolah yang kurang bagus karena beberapa alasan, seperti kekhawatiran akan kualitas pendidikan yang rendah, kurangnya fasilitas yang memadai, lingkungan sekolah yang tidak kondusif, atau preferensi terhadap sekolah lain yang dianggap lebih baik.
Orang tua mungkin khawatir bahwa sekolah yang kurang bagus tidak akan memberikan pendidikan yang memadai bagi anak mereka, sehingga mereka mencari sekolah lain yang reputasinya lebih baik dalam hal akademik.
Plafon ruang kelas mintak rehab
Sekolah yang kurang bagus mungkin tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk mendukung proses belajar mengajar, seperti laboratorium, perpustakaan, atau lapangan olahraga. Hal ini dapat membuat orang tua memilih sekolah lain yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
PLH Astumi selaku kepala sekolah dari tahun 2021 cuma jadi PLT baru 1 bulan lebih menyampaikan ke awak media kobkatimes. Com tuturnya; yang perlu kami sampaikan bahwa kepinginnya sekolah kami ini agar diperhatikan pertama dari bangunan sekolah, mulai dari bangunan ruang kelas , kemudian MCK , karena WC yang ada sekarang itu tidak memadai kemudian juga Perhatikan dengan anak didik kami ,karena 2 tahun ke belakang ini murid kami itu ibaratnya 3 atau 4 orang.
Doc:MCK
jadi kami mohon sekali untuk kepada msyarakat yang berada di jalan makmur nanti agar anak-anak nya dimasukan sekolah di SDN 015 bagan jawa
Dan saya juga bermohon nanti nya kepada dinas pendidikan agar nantinya membuat aturan khususnya untuk murid baru anak kelas 1 dan usahakan agar anak mereka berada di Gang Makmur usahakan anak itu bersekolah di tempat kami.
Bagunan baru
kemudian juga Tolong perhatikan bangunan kami kadang sebagian orang tua kan menilai dari bangunan sekolah ini, Jadi kami kepinginnya sekolah kami seperti sekolah-sekolah yang berhasil di luar Kami ingin sekolah seperti itu . Ungkap plt kepsek Astumi
kami juga masih kekurangan ruang kepala sekolah dan majlis guru sementara ini kami menggunakan ruang kelas bergabung dengan kepsek
Bagunan lama yang tidak di pakai kepsek mohon di bongkar
Dan jugak kami memintak kepada pemerintah daerah melalui dinas pendidikan agar bangunan kelas yang lama dan sudah mulai hancur yg menutupi bangunan yg baru agar bangunan lama di bongkar agar nampak bangunan yang baru. Yang berada di belakang sekolah yang lama.
masalah keamanan sekolah di sini kalau kami tau di sini aman ,cuma tidak tahu nanti kalau pas kami pulang sekolah, mungkin malam karena menurut keterangan dari penjaga sekolah ini anak-anak banyak yang bermain di sini kadang-kadang Susah dilarang Jadi seenak-enak mereka aja bermain kalaupun nanti dilarang takutnya terjadi ber kelahi gitu.
Mungkin bisa jadi karena sekolah tidak berpagar makanya kalau malam anak-anak remaja-remaja tanggung bermain mungkin bisa jadi nglem atau menghisap sabu, tidak tahu lah kami.
penjaga sekolah kami ada cuma dikasih tahu penjaga sekolah dan dilarang katanya penjaga Orang di sini enggak bisa dilarang nanti kalau dilarang kita yang dilawan nah gitu ung kap plt Astumi.
jumlah murid kami keseluruhan nya yang ada 48 dan anak murid kelas 1 tahun ini hanya 4 orang dikarnakan banyak orang tuanya memasukan anaknya di tempat yang lain untuk itu kami mohon kedepan nya kepada dinas pendidikan agar mengatasi persoalan zonasi tentang siswa baru. (Diarto)