Setelah Sholat Fardhu Dzuhur Dilanjutkan Tausiyah tentag keutamaan Zikir

Setelah Sholat Fardhu Dzuhur Dilanjutkan Tausiyah tentag keutamaan Zikir

Pekanbaru- Kegiatan Tausiyah Ba’da Dzuhur Masjid Al-Mizan sekira pukul 13.30 Wib yang di isi oleh Penceramah atau Ust. Chairul Ichwan, S. PDI telah di ikuti oleh Pegawai dilingkungan Kejaksaan Tinggi Riau berjalan lancar.

Hal itu disampaikan oleh Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH., MH., Rabu (31/5/2023).

Dalam kesempatan ini kata Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto Ust. Chairul Ichwan, S. PDI membacakan sepenggal ayat Q.S. Al-An’aam: 160 yang artinya :

“Barangsiapa membawa satu amal baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali
lipat amalnya. Dan barangsiapa membawa satu amal buruk, maka ia tidak dibalas melainkan seimbang dengan kejahatannya. Sedangkan mereka sedikit pun tidak dianiaya.”

Kemudian Ust. Chairul Ichwan, S. PDI juga menjelaskan, Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua perkara yang jika seorang muslim memperhatikannya niscaya ia akan masuk surga. Keduanya sangat ringan, namun orang yang mengamalkannya sangat sedikit.

Pertama, membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, setelah shalat fardhu masing-masing sepuluh kali, berarti setiap harinya ia membaca 150 kali, dan jika dikalikan sepuluh, maka pahalanya menjadi 1.500 kebaikan.

Kedua, membaca Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan Allahu Akbar 34 kali ketika akan tidur. Berarti ia membaca seratus kalimah yang yang pahalanya 1.000 kebaikan.

Jika ditambah dengan amalan sebelumnya lanjut Ust. Chairul Ichwan, S. PDI, maka setiap hari ia telah mendapatkan 1.000 ditambah 1.500 kebaikan, sehingga jummlahnya mencapai 2.500 kebaikan.

Kelak, pada waktu amal ditimbang, siapakah yang setiap harinya melakukan dosa sebanyak 2.500.

lalu Para shahabat Radhiyallahu ‘anhum bertanya kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Ya Rasulullah, mengapa sedikit orang yang mengerjakannya, padahal mudah sekali?” Beliau menjawab, “Ketika orang – orang akan tidur, mereka ditidurkan oleh setan sebelum membacanya.

Ketika selesai shalat, manusia diingatkan oleh setan dengan beberapa masalah, sehingga ia berdiri sebelum sempat membacanya.” ulas Ust. Chairul Ichwan, S. PDI mengakhiri tausiyah.

Terpisah, Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto saat di konfirmasi awak media mengharapkan dengan dilaksanakan Tausiyah Ba’da Dzuhur ini diharapkan pegawai Kejaksaan Tinggi Riau dapat mengajak kepada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran, ini semua dilakukan semata-mata untuk memuliakan agama Allah diatas bumi-Nya, serta untuk kebaikan manusia itu sendiri.

Kegiatan Tausiyah Ba’da Dzuhur di Masjid Al-Mizan Kejaksaan Tinggi Riau mengikuti secara ketat protokol kesehatan (prokes), pungkas Kasi Penkum Kejati Riau, Bambang Heripurwanto.

idulfitri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *