Bagansiapiapi- Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) kembali menggelar pelatihan tata kelola destinasi pariwisata bagi masyarakat pengelola objek wisata yang ada di kabupaten kabupaten Rokan Hilir,yang di gelar Hotel Armaroza, Bagan Siapiapi, selasa (21/11/2023).
Adapun pelatihan lebih diperuntukkan untuk masyarakat atau desa yang memiliki destinasi wisata. Karena, pengembangan kepariwisataan tidak terlepas dari kompetibel-nya aspek atraksi, aksesbilitas dan amenitas dalam suatu destinasi pariwisata, serta sinkronisasi unsur-unsur yang berpengaruh terhadap tumbuhnya destinasi tersebut membutuhkan kemampuan tata kelola secara baik.
‘Kepala Dinas Pemuda olah raga dan pariwisata Budiman ST mengatakan, kemampuan sumber daya manusia kepariwisataan dalam mengelola daya tarik pada suatu destinasi memerlukan peningkatan kualitas secara kontinyu, melalui pelatihan-pelatihan kepariwisataan seperti yang dilakukan saat ini.
“Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata melalui dukungan kementrian Kepariwisataan Republik Indonesia melaksanakan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata bagi Masyarakat Pengelola Objek Wisata di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2023,” ujar Budiman.
Ia mengatakan Rokan Hilir merupakan kabupaten yang memiliki banyak destinasi wisata yang harus dikembangkan, sehingga harus betul-betul dikembangkan dan dikemas agar bisa menjadi daya tarik pagi wisatawan, tentu mendatangkan income bagi daerah.
“Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata ini dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 21 sampai 22, dengan jumlah 50 orang yang terdiri dari kelompok sadar wisata dan masyarakat pengelola objek wisata,” ujarnya.
Lanjutnya pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan sumber daya manusia kepariwisataan tentang arah kebijakan umum pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Rokan hilir. Kemudian, meningkatkan pemahaman tentang Sapta Pesona. Meningkatkan pengetahuan dalam Tata Kelola Destinasi Pariwisata di objek-objek wisata Kabupaten Rokan hilir
Selain itu juga, untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta dalam pemasaran industri kepariwisataan. Dan tata Kelola Finansial dan Kontribusi kepariwisataan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Hal tersebut perlu kita lakukan bagi masyarakat yang mengelola objek wisata, atau kelompok sadar wisata. Sehingga dengan diberikannya pelatihan ini dapat membantu baik itu masyarakat atau desa yang mengelola wisata dapat memahami tata kelola pariwisata serta kontribusi nya untuk perekonomian,” pungkas Budiman. Indra