Salam BUDAYA Ngakak Habis Bersama Masyarakat Pulau Belimbing, Kuok, Kampar

Kampar-Salah seorang penggerak dan penggiat Seni Teater Bangsawan asal Rokan Hilir ; Aal Rahim Sekha atau yang sering dipanggil Atuk Aal . Beliau bersama tim Rumah Sunting Pekanbaru dan para aktor Pulau Belimbing, Desa kuok, Kabupaten Kampar yang disebut sebagai Negeri Seribu aktor karena terkenal dengan Sandiwara Amal-nya. Jumat 12 mei 2023

Sahabat-sahabat seniman di sini, Bang Timan Sukirman , Akmal, Rais alias Roi dan masih banyak lainnya. kamipun diminta akting bareng, mendadak. Konsep dibahas setelah bertemu di Galeri Khalil Zuhdy Lawnarain yang berada persis di depan lokasi acara. Kunni Masrohanti, Yanda Rahmanto, Aal Rahim Sekha dan tim yang dari Pekanbaru, tampil semua.

Pecah. Ngakak habis bareng omak-omak anak-anak dan masyarakat Pulau Belimbing yang tumpah ruah di lapangan volly sebagai panggung terbuka,Bukan hanya orang-orang yang ditunjuk sebagai pemeran, penonton juga ikut bermain. Sungguh sebuah pertunjukan tradisi Sandiwara Amal yang sudah wujud turun temurun sejak ratusan tahun silam, Kali ini berkolaborasi dengan puisi,Terimakasih tak terhingga buat sahabat-sahabat di Pulau Belimbing semua,Naufaluz Zakwan dkk

Saya jadi teringat tentang pengalaman saya saat pertamakali belajar bermain teater Bangsawan di tempat saya lahir Bagansiapiapi,bahwa teater yang berasal dari Sandiwara yang ada di tengah masyarakat; memang nyata adanya. Setelah hampir 30 tahun saya tidak dapat menjumpai seni pertunjukkan yang namanya Sandiwara ini.Dan masyarakat Pulau Belimbing ,Kuok. Kampar ini masih mempertahankan Seni Pertunjukkan Sandiwara ini. Banyak pelajaran yang didapat di kegiatan Seni Pertunjukkan Sandiwara Amal ini yang kami dapatkan.

Sebagai industri kreatif, Sandiwara Amal bisa mengubah wajah ekonomi masyarakat Pulau Belimbing. Bagaimana tidak, baru semalam saja, penjual pembeli, penonton dari luar Pulau Belimbing berdatangan. Perekonomian berputar seketika di sini.

Inilah yang disebut oleh Presiden Penyair Perempuan Indonesia Kunni Masrohanti “seni bukan untuk seni tapi untuk katahanan budaya bahkan ekonomi masyarakat”. Kegiatan ini perlu dicontoh untuk di Gelar Desa Wisata yang ada dimanapun di Riau ini, akan lebih bercahaya dengan segala potensi yang ada, baik wisata sejarah cagar budaya, sastra Lisan dan seni tradisi, kearifan lokal, kuliner, serta bentang alamnya yang luar biasa. Tentu dengan segala fasilitas yang mendukungnya.

Dalam sandiwara ini,diangkat cerita tentang kisah keluarga yang terpecah gara gara perang di jaman penjajahan jepang. Naskah dibuat seketika saat para pemain berjumpa bebera menit akan tampil. Menurut Atuk Al, ini merupakan pengalamannya yang berkesan dalam seni teater yang dijalaninya selama ini. (Diarto kobka)

idulfitri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *